Disusun
Oleh:
AHMAD NUR SANTO (2841114002)
SEMESTER III/PI-C
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) TULUNGAGUNG
PEBRUARI
2013
A.
Pendahuluan
Perkembangan zaman tidak lepas dari
teknologi. Dalam kehidupan modern, semua aspek kehidupan mengarah pada kemajuan
teknologi. Revolusi teknologi masa kini mengalami perkembangan yang sangat
pesat, khususnya komputer dan internet yang terus melesat melampaui sekat ruang
yang ada. Perkembangan keduanya seakan membentuk dunia tersendiri yang memiliki
system kehidupan dengan tiada terbatas. Akses computer dan internet hamper
pasti bisa dinikmati oleh siapapun dan di manapun. Perkembangan keduanya juga
merupakan merupakan tantangan dan sekaligus peluang pengembangan pendidikan di
abad 21. Siapa yang dapat mengakses dan memanfaatkannya secara benar, maka
merekalah yang berjaya, dan siapa yang mengakses dan tidak mampu
memberdayakannya secara benar, maka akan tergilas.
Saat ini, teknologi informasi telah
mengubah proses berpikir secara praktis dan efisien pada masyarakat kita
khususnya dan dunia pada umumnya. Kita semua saat ini dihadapkan pada ambang
gerbang transisi yang berbasis teknologi, dimana kecepatan penyampaian dan
menangkap suatu informasi menjadi sangat penting dalam rangka memajukan
pendidikan. Mendayagunakan teknologi komunikasi dan informasi di sekolah adalah
salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai
penelitian baik di dalam maupun di luar negeri menunjukkan bahwa pemanfaatan
bahan ajar yang dikemas dalam bentuk media berbasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Tidak bisa dipungkiri jika
pendidikan masih nasional masih jauh dari perkembangan teknologi jika
dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, seperti Malaysia dan Brunei
Darusalam. Pendidikan Nasional masih merancang untuk berbasis internet. Hal ini
juga terdapat dalam pendidikan Islam. Tidak salah jika saat ini pendidikan
islam masih sangat jauh dari perkembangan teknologi, terutama internet,
walaupun ada beberapa lembaga sekolah yang jauh lebih maju dari pada pendidikan
di sekolah umum.
Bersamaan dengan itu, sesungguhnya pada
generasi e–learning ini, kesadaran masyarakat akan proses belajar mengajar
dengan menggunakan media internet mengalami perkembangan yang menggembirakan.
Masyarakat mulai melek teknologi. Sehingga mau tidak mau pendidikan juga harus
dilekatkan pada perkembangan teknologi. Perubahan pola pendidikan ini dimulai
dengan masuknya pelajaran internet di lembaga pendidikan. Pendidikan terkesan
lebih maju dan progress terhadap perkembangan dan kemajuan. Tetapi pada sisi
lain sejumlah pakar memandang bahwa teknologi informasi akan mengarahkan
manusia pada sebuah proses dehumanisasi tanpa sadar. Untuk itu perlu pemikiran
yang mendalam untuk meletakkan teknologi, terutama internet sebagai basis
pendidikan. Butuh rancangan sempurna untuk benar-benar menerjunkan pendidikan
dalam arus perkembangan teknologi internet. Perubahan pada pola pendidikan ini
perlu mempertimbangkan dampak dari perkembangan teknologi itu sendiri. Besar
peluang untuk pendidikan berbasis internet, tetapi juga banyak tantangan untuk
mewujudkan hal itu.
B.
Pembahasan
Internet
merupakan suatu jaringan computer yang saling terkoneksi dengan jaringan
computer lainnya ke seluruh penjuru dunia. Yang mana Internet atau international
net working adalah salah satu turunan teknologi informasi yang dapat
dimanfaatkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).[1]
Internet memiliki karakteristik menjadi media yang menghubungkan masyarakat
dari berbagai belahan dunia untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Dari
sisi teknis jaringan teknologi dari jutaan computer tersebut berimplikasi
luas pada berbagai kepentingan pengembangan wawasan peserta didik. Peradaban
internet telah membuka pintu untuk lahirnya perpustakaan dunia dengan
tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Selain itu, sarana e-mail atau
electronic mail yang secara teknis mulai digulirkan tahun 1985 yang
mendorong komunitas pendidikan untuk memanfaatkan terjalinnya komunikasi antara
peserta didik dengan sesamanya maupun antara peserta didik dengan tenaga
pendidik.
Sejarah Internet bermula ketika
adanya kebutuhan Amerika di bidang militer sejak tahun 1968 dimana Amerika
memulai rencana projek jaringan (network) yang dinamakan ARPANET, yang
bertujuan untuk menghubungkan beberapa pusat penelitian yang tersebar di
berbagai tempat terpisah. Projek ARPANET ini yang kemudian menjadi cikal bakal
berkembangnya Internet. Tahun 1980, Internet mulai memiliki acuan yang lebih
jelas dan kondisi yang lebih kondusif untuk bertumbuh kembang. Pada tahun 1987
didirikan jaringan yang dinamakan NSFNet yang pada awalnya bertujuan memberikan
pelayanan di lingkungan institusi pendidikan yang di kemudian hari berubah dan
bermetamorfosa menjadi jaringan lintas negara, lintas lingkungan/industri, dan
akhirnya menjadi Internet.[2]
Pemanfatan teknologi internet untuk
pendidikan di Indonesia secara resmi dimulai sejak dibentuknya telematika tahun
1961. Pemanafaatan internet untuk pendidikan ini tidak hanya untuk pendidikan
jarak jauh, akan tetapi juga dikembangkan dalam sistem pendidikan konvensional.
Kini sudah banyak lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi yang sudah mulai
merintis dan mengembangkan model pembelajaran berbasis internet dalam mendukung
sistem pendidikan konvensional. Namun suatu inovasi selalu saja menimbulkan pro
dan kontra. Yang pro dengan berbagai dalih meyakinkan akan manfaat kecanggihan
teknologi ini seperti; memudahkan komunikasi, sumber informasi dunia,
memudahkan kerjasama, hiburan, berbelanja, dan kemudahan aktivitas lainnya.
Sebaliknya yang kontra menunjukan sisi negatifnya, antara lain: biaya relatif
besar dan mudahnya pengaruh budaya asing. [3]Internet
sebagai media baru ini juga belum begitu familier dengan masyarakat, termasuk
personil lembaga pendidikan. Oleh karena itu sangat perlu terus dilakukan kajian,
penelitian, dan pengembangan model e-learning.
Ada
beberapa aplikasi standar internet yang dapat dipergunakan untuk kepentingan
pendidikan, yaitu:[4]
- E-mail, merupakan fasilitas
yang memungkinkan dua orang atau lebih untuk melakukan komunikasi yang
bersifat asynchronous atau tidak bersifat rile time.
- Mailing list (mills) merupakan
perluasan penggunaan e-mail, melalui milis ini bisa dilakukan diskusi
untuk memecahkan suatu permasalahan, dengan saling memberikan saran
pemecahan (brain stroming).
- File Transfer Protocol (FTP)
adalah fasilitas internet yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk
mencari dan mengambil arsip file (download) di suatu server yang
terhubung ke internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai file.
- News group dalam internet
adalah fasilitas untuk melakukan komunikasi antara dua orang atau lebih
secara serempak dalam waktu yang sama (real time) . fasilitas yang
digunakan bisa sepenuhnya multimedia (audio-visual) dengan mengguankan
fasilitas video konfrencing, ataupun tex saja atau tex dan audio
dengan menggunakan fasilitas chat (IRC)
- World Wide Web (www), merupakan
kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan
dalam berbagai server di seluruh dunia, dan dokumentasi tersebut
dikembangkan dalam format hypertext dan hypermedia, dengan
menggunakan Hypertext Markup Language (HTML) yang memungkinkan terjadinya
koneksi dokumen yang satu dengan yang lain atau bagian dari dokumen yang
satu dengan bagian dokumen yang lainnya, baik dalam bentuk teks, visual dan
lain-lainnya. World Wide Web, bersifat multimedia karena merupakan
kombinasi dari teks, foto, grafika, audio, animasi dan video.#
- Internet Voice juga dikenal
dengan Voice-over-Internet-Protocol (VoIP) merupakan jenis teknologi yang
memungkinkan seseorang melakukan panggilan telepon menggunakan koneksi
Internet berkecepatan tinggi dibanding menggunakan sambungan telepon
biasa.# Internet Voice sangat tepat digunakan dalam penyampaian presentasi
yang panjang karena dapat mencakup sejumlah besar materi pelajaran dan
mencakup sejumlah besar audiens dengan biaya yang sangat minim.
- Internet Relay Chat (IRC)
merupakan sistim komunikasi mirip sistim komunikasi Orari yang
memungkinkan seseorang melakukan percakapan di Internet dalam bentuk teks.
Percakapan bisa dilakukan oleh banyak pihak, beberapa, puluhan dan bahkan
ratusan orang pada saat bersamaan. Di sistem IRC ini, untuk tempat
percakapan dibuat sendiri semacam ruang secara virtual yang biasa disebut
Channel. Dalam perkembangannya, IRC sudah tidak lagi hanya dalam bentuk
teks, namun juga bisa menggabungkan suara ataupun video dalam
percakapannya.# IRC sangat potensial digunakan agar para apelajar bisa
berdebat, berdiskusi, bahkan berbincang secara tak terbatas.
Penggunaan internet
untuk keperluan pendidikan semakin meluas terutama di negara-negara maju, sebab
dengan media internet dimungkinkan diselenggaranya proses pembelajaran yang
lebih efektif. Hal ini karena sifat dan karakteristik internet yang cukup khas,
sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Sebagai media yang
diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses pembelajaran di sekolah,
internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses
komunikasi interaktif antara pendidik dengan peserta didik sebagaimana yang disyaratkan
dalam proses pembelajaran. Terutama yang berkaitan dengan strategi
pembelajaran yang akan dikembangkan. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai
kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengajak peserta didik mengerjakan
tugas-tugas dan membantu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang
dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas tersebut
Internet
merupakan media yang bersifat multi rupa. Artinya, pada satu sisi internet
dapat digunakan untuk berkomunikasi secara interpersonal. Misalnya, dengan
menggunakan email dan chat sebagai sarana komunikasi antar pribadi. Di
sisi lain, dengan e-mailpun pengguna dapat melakukan komunikassi dengan lebih
dari satu orang atau sekelompok pengguna yang lain. Internet juga mampu
memfasilitasi kegiatan diskusi dan kolaborasi oleh sekelompok orang bahkan juga
mampu menyelenggarakan “komunikasi tatap muka” (teleconference).
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemanfaatan internet dalam
pembelajaran dapat berhasil secara efektif dan efisien, yaitu:[5]
1.
Factor lingkungan, meliputi:
institusi penyelenggara pendidikan dan masyarakat.
2.
Peserta didik, meliputi: usia,
latar belakang, budaya, penguasaan bahasa dan berbagai gaya belajarnya
3.
Pendidik, meliputi: latar belakang,
usia, gaya mengajar, pengalaman dan personalnya.
4.
Factor teknologi, meliputi:
computer, perangkat lunak, jaringan, koneksi ke internet dan berbagai kemampuan
yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan internet di lingkungan sekolah.
Media pendidikan dengan masukan
teknologi pendidikan dipandang sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi
proses pembelajaran, karena mampu memiliki nilai tambah.
Internet sesungguhnya hanya
berfungsi sebagai media dalam suatu sistem pembelajaran.Aplikasi internet
sebagai media dalam proses pendidikan dapat dilaksanakan melalui banyak cara
diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
E-Learning
E- Learning atau pembelajaran
melalui online adalah pembelajaran yang pelaksanaanya didukung oleh jasa
teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelit atau komputer.
Seperti Kursus atau pendidikan dengan media pembelajaran jarak jauh (distance
learning) dancyber classroom.
2.
E-Library
Merupakan perpustakaan online yang
berisikan 800 milyar informasi tentang ilmu pengetahuan dll.
3.
Virtual University
Merupakan aplikasi dari proses
pendidikan jarak jauh, dimana virtual university merupakan salahsatu kemudahan
yang diberikan layananinternet bagi pembelajar yang mengalami kesulitan dalam
hal waktu tatap muka langsung, dan tentunya dalam prosesnya tidak mengurangi
kualitas dari pendidikan tersebut.
4.
EdukasiNet
Merupakan situs pembelajaran
berbasis internet; artikel, rancangan pengajaran, bahan ajar, proyek
pendidikan, kurikulum, tutor, pusat sebaran dan penerbitan, forum diskusi,
Interactiveschool magazine, video teleconference (kelompok diskusi berpusat di
Global School Network).
Permasalahan Internet Untuk
PendidikanPenerapan internet dalam dunia pendidikan di Indonesia masih menemui
banyak kendala, baik dari segi fasilitas maupun ketersedian sumber saya manusia
serta ketersediaan sumber informasiyang dibuat oleh anak bangsa. Beberapa
permasalahan yang kita hadapi adalah:[6]
1.
Akses Internet masih mahal
Meskipun sudah tersedia, akses ke
Internet sangat mahal sehingga masih sangat sulit dijangkau oleh semua kalangan
terutama insan pendidikan. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di
masa yang akan datang. Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus
utama Pemerintah. Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk
institusi pendidikan.Saat ini sudah diprogramkan oleh pemerintah dalambentuk
JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional) yang kabarnya akan didistribusikan dan
dapat menjangkau semua sekolah. Ini tentu saja tidak mudah tetapi dilakukan
secara bertahap.
2.
Infrastruktur jaringan internet masih kurang
Salah satu solusi untuk layanan
Internet adalah tersedianya warung internet (warnet) yang menyediakan jasa
layanan internet. Tetapi keberadaan warnet pun tidak merata di seluruh
Indonesia yang terfokus pada daerah perkotaan saja. Sementara di daerah-daerah,
akses internet masih merupakan sebuah masalah karena fasilitas warnet masih
terbatas bahkan masih ada daerah yang tidak memiliki warnet. Kondisi ini
diperparah dengan belum terjangkaunya seluruh daerah oleh jaringan telpon yang
bisa digunakan untuk mengakses internet.
3.
Kurangnya penguasaan bahasa Inggris
Internet didominasi oleh bahasa
Inggris termasuk informasi-informasi yang kita butuhkan dalam dunia pendidikan
terutama sumber informasi yang akan digunakan dalam pembelajaran. Kondisi
inilah yang menjadi penghambat akses informasi melalui internet karena
dibutuhkan penguasaan bahasa inggris yang baik, sementara kita sadari bahwa masyarakat
Indonesia yang menguasai bahasa global ini masih sangat terbatas atau kalau
tidak mau dikatakan langka.
4.
Tenaga KependidikanBelum Siap
Dasar untuk pengoperasian layanan
internet adalah keterampilan komputer. Hal ini menjadi sebuah permasalahan yang
sangat mendasar karena masih tenaga kependidikan yang belum mahir
mengoperasikan komputer, sehingga sangat sulit untuk menggunakanlayanan
internet. Hal ini bisa diatasi dengan menggalakkan pelatihan untuk
pengoperasian komputer dan internet.
5.
Masyarakat masih belum bisa menerima sepenuhnya hal-hal
barusecara langsung dan kurangnya dukungan pemerintah.
C.
Pengembangan Pendidikan Islam
Dalam pengembangan pendidikan islam
melalui basis internet, Masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan di seluruh
dunia adalah akses sumber informasi yang sangat sulit. Perpustakaan
konvensional yang merupakan sumber informasi sangat sulit dijangkau karena
jumlahnya sangat terbatas dan dengan terbatasnya ketersediaan buku. Buku- buku
dan jurnal harus dibeli dengan harga mahal sehingga ilmu (dalam halini sumber
informasi)menjadi sangat sulit ditemukan dan terkesan mahal. Keberadaan
internet mampu mengubah semua itu, karena kita dapat mengakses sumber informasi
dengan begitu mudah dan tidak terbatas jumlahnya. Tetapi patut disayangkan
karena di negara kita Indonesia, internet masih sangat mahal. Di Indonesia,
masalah kelangkahan sumber informasi konvensional (perpustakaan) lebih berat
dibanding dengan tempat lain. Adanya Internet seharusnya menjadi salah satu
solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini. Internet dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar terutama dalam perkuliahan. Dengan kecanggihan internet
memungkinkan seorang dosen atau guru tidak harus datang ke kelas untuk
menyampaikan materi tetapi cukup dilakukan melalui internet misalnya dengan
menggunakan teleconference. Internet bisa saja mengabaikan jarak,sehingga
ketika kita butuh informasi dari seorang pakar di luar negeri dengan segera
kita dapatkan. Pada akhirnya, pemanfaatan dan pengembangan internet menjadi
suatu penunjang yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan.
Dengan pengaplikasian sebagaimana dijelaskan diatas, maka kualitas pendidikan
kita yang tertinggal jauh dengan negara lain mempunyai peluang yang besar untuk
bisa setara atau melebihi negara yang telah maju.
Secara sederhana, penggunaan
internet bagi pendidikan akan sangat bermanfaat. Diantaranya kemudahan dan
keefektifan memperoleh informasi dan materi pendidikan. Perlu disadari juga
jika sesungguhnya internet bukanlah sesuatu yang baru di lingkungan masyarakat
modern. Mulai dari daerah terpencil, sekarang internet bisa diakses dengan
mudah. Sudah seharusnya kemajuan teknologi internet direspon dan diapresiasi
dengan baik oleh dunia pendidikan.
Penggunaan internet dalam dunia
pendidikan masih sangat jauh dari harapan. Perlu perhatian dari beberapa pihak
terutama pemerintah dan tenaga kependidikan untuk membenahi diri dalam rangka
penguasaan produk teknologi dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. Perhatian
pemerintah sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini. Tetapi hal ini
bisa saja berbenturan dengan penerapan otonomi daerah karena daerah sendiri
yang memiliki otoritas untuk pengembangan daerahnya walau pun tidak serta merta
pemerintah pusat lepas tangan. Beberapa daerah telah menerapkan penggunaan
internet di sekolah dan pengelolaan administrasi secara online. Pemerintah
daerah melakukan kerjasama dengan pihak swasta untuk pengembangan pendidikan
melalui akses internet dan pengelolaan administrasi online. Salah satu instansi
swasta yang sering melakukan pengembangan dunia pendidikan dengan akses
internet adalah Sistem Sekolah Cerdas Indonesia (SSCI) yang telah menerapkan
kerjasama dengan Kota Makassar, Kota Pare - Pare, Kabupaten Bantaeng di daerah
Sulawesi Tengah. Ini merupakan angin segar untuk dunia pendidikan. Semoga
daerah-daerah lain melakukan hal yang sama sehingga tidak seorang manusia indonesia
punyang tertinggal dalam dunia Teknologi Informasi. Internet sebagai media
dalam proses pendidikandiprediksi akan menjadi trend model pendidikan abad 21.
Media pendidikan dengan masukan teknologi pendidikan dipandang sebagai salah
satu komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran, karena mampu memiliki
nilai tambah. Internet sesungguhnya hanya berfungsi sebagai media dalam suatu
sistem pembelajaran.
Tersedianya infrastruktur yang memadai dan yang keempat administrator
yang kreatif serta penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi
pembelajaran. Menurut Bachtiar, dkk (2007) manfaat dari e-learning
adalah :
1. Fleksibel
Memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat, kapan dan dimana
saja, memiliki akses internet atau tidak. Banyak fasilitas yang sudah
kita pakai saat ini untuk mengimplementasikannya seperti akses internet sudah
bisa dimana-mana tidak harus ke warnet atau di sekolah/kampus bersangkutan,
sudah banyaknya tersedia hotspot, Wi-Fi, WiMAX atau dengan memanfaatkan
mobile technology, seperti : handphone, PDA, laptop/notebook.
Atau bagi yang tidak memiliki koneksi internet, elearning
dapat didistribusikan melalui movable media seperti : CD/DVD.
2. Efesien
Dengan e-learning kita bisa menghemat waktu dan biaya. Biaya
pengelola dari administrasi dan sarana prasarana pembelajaran, biaya
transportasi, akomodasi dan lain sebagainya. Sehingga biasanya waktu dan biaya
yang selama ini kita boroskan dapat dihemat untuk kegiatan lain yang menunggu
untuk dilakukan. Inilah yang membuat efektifitas kegiatan pembelajar semakin
meningkat.
3. Belajar Mandiri
Pernahkah kita melupakan untuk membuka e-mail, chating dalam
seminggu ? Bagaimana kita mengetahui informasi terbaru tanpa mengakses internet
yang berubah setiap detiknya, bagaimana kita selalu termotifasi untuk
mencari tahu lebih banyak membagi pengalaman dengan sesama dengan sukarela.
Inilah yang melatih kemandirian pelajar diluar negeri sehingga kemampuannya
dalam berpikir, mengolah materi dan menjabarkannya menjadi hal yang biasa.
Bedakan dengan sistem pembelajaran yang kita terapkan selama ini yang hanya
mengandalkan materi dari satu buku saja atau bahkan hanya mengandalkan
informasi dari para pengajar saja.
Memang banyak kritik dan tanggapan serius ketika ada wacana pengembangan
internet di dunia pendidikan. Biasanya mereka yang menentang lebih banyak
karena belum (tidak mau) melihat realitas yang ada di masyarakat. Setiap hari
saya menyaksikan bagaimana internet bukan lagi hal asing di Indonesia. Seiring
membanjirnya produk China yang rrelatif terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat akan memperbesar penggunaan internet. Program-program sosial-
seperti Facebook, twiter, whatsapp, dsb- berkembang pesat di Indonesia. Bahkan
indonesia adalah pengguna Facebook terbesar di dunia. artinya, masyarakat sudah
sangat melek teknologi internet.
Tidak bisa dipungkiri penggunaan internet banyak yang bersifat negatif,
tetapi saat ini banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk mempersempit layanan
negatif di internet, misalnya nawala project. Jadi seseungguhnya apabila
pendidikan menjauh dari perkembangan internet, justru hal ini tidak
menyelesaikan permasalahan dalam kesalahan penggunaan internet. Justru
seharusnya dunia pendidikan mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif
terhadap internet. Misalnya menciptakan aplikasi pelajaran berbasis e-book,
berbasis web dan teknologi internet lainnya. Untuk pengadaan aplikasi semacam
ini, jelas bukan sesuatu yang sulit mengingat semakin membludaknya sarjana
teknik informatika dan pengembangan informatika. Facebook pun sebenarnya sangat
kondusif bagi pembelajaran siswa apabila guru mampu berkreasi dengannya.
Justru permasalahan yang muncul adalah minimnya kemampuan dan kompetensi
guru dalam menggunakan internet. Perlu pelatihan dan peningkatan pengalaman
dalam menggunakan internet bagi guru. Realitas di lapangan menggambarkan betapa
kompetensi guru dalam teknologi jauh tertinggal dari kemampuan siswa dalam
memanfaatkan teknologi modern. Inilah tantangan sekaligus peluang dalam
mengembangkan internet di dunia pendidikan.
Jadi, menurut saya, pengembangan pendidikan berbasis internet di
Indonesia bukan dimaksudkan untuk menciptakan kurikulum yang berbasis teknologi
internet semacam sekolah online, tetapi sebatas memanfaatkan teknologi internet
dalam pendidikan. Pengembangan pendidikan internet ke depan paling tidak adalah
memasukkan materi internet ke dalam kurikulum pembelajaran, selain itu juga
menciptakan aplikasi-aplikasi internet yang bisa digunakan untuk mendukung
pembelajaran. Pemanfaatan aplikasi sosial seperti Facebook dan twitter juga
sangat perlu, agar anak didik indonesia tidak hanya memanfaatkan kedua aplikasi
sosial tersebut untuk sekedar hiburan swemata, tetapi juga bisa digunakan untuk
pembelajaran. Tentu saja hal ini harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan
guru dalam penggunakan teknologi internet dan kreatifitas guru dalam teknologi
pembelajaran.
D.
Kesimpulan
Pada prinsipnya, teknologi internet
dapat berfungsi sebagai alat kognitif untuk mecari dan menghadirkan
pengetahuan. Alat kognitif merupakan partner intelektual untuk
mensimulasi dan fasilitas yang mampu memicu siswa untuk berpikir kritis
dalam belajar. Beberapa contoh dari alat kognitif adalah termasuk pusat data
(data bases), software multimedia, grafik, dan program bahasa komputer.
Menggunakan teknologi internet dalam mengajar sebagai alat kognitif sangat
potensial untuk memperbesar kemampuan mengajar dan belajar.
Penggunaan internet sebagai bagian
dari pembelajaran bermacam-macam bentuknya, diantaranya adalah dengan memanfaatkan
aplikasi sosial yang marak digunakan saat ini. Selain itu pemanfaatan teknologi
internet merupakan ekspresi kreatifitas dunia pendidikan dalam mengapresiasi
kemajuan jaman.
Searah dengan penelitian mengenai
pembelajaran bahwa nilai lebih dari teknologi dalam kelas adalah kemampuannya
dalam menyediakan fasilitas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung
dengan baik. Berdasarkan teori belajar mengajar yang berpusat pada siswa, guru
dapat membangun lingkungan yang mendukung pembelajaran "student
center"
melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu internet, bahwa
yang membuat internet begitu bermanfaat dan berguna serta medukung proses
belajar mengajar di dalam kelas adalah tidak hanya dari kemampuannya
menghadirkan sejumlah fitur media, seperti : teks, grafik, animasi, audio,
video, dan hyperlink. Tetapi juga mampu mendukung sejumlah metode pedagogik
yang merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar.
Perlu peningkatan kemampuan guru
dalam menggunakan teknologi internet, karena selama ini kemampuan guru dalam
menggunakan teknologi modern relatif jauh tertinggal dari kemampuan siswa dalam
memanfaatkan teknologi.
DAFTAR RUJUKAN
http://ideguru.wordpress.com/, diakses 23 September 2012
http://www.ilmupendidikan.net, diakses 23 September 2012
http://www.kompas.com/, diakses 24 September 2012
http://ardansirodjuddin.wordpress.com/,diakses 24 September 2012
http://ardansirodjuddin.blogspot.com/2007/09/pendidikan-berbasis-jaringan-komputer.html, diakses 25 September 2012
http://www.blogdetik.com/, diaskes 25 September 2012
[5] http://ardansirodjuddin.blogspot.com/2007/09/pendidikan-berbasis-jaringan-komputer.html,
diakses 25 September 2012