ahmadnursanto

Rabu, 13 Januari 2016

UNTUKMU YANG DIMABUK ASMARA




Untuk kalian muda mudi yang tenggelam di laut asmara
Yang terbujuk rayu berbalut suka bernama cinta
Yang waktunya tercurah untuk masalah hati dan rasa
Yang mendamba pasangan penuh kasih dan sayang
Yang tiada harinya tanpa menyebut nama kekasih, kekasih palsunya
Yang menggebu dalam gejolak jiwa
Yang rela berkorban apapun demi kata pujaan cinta
Yang berjanji setia sehidup semati bersama
Yang siap melepas prinsip  dan melanggar norma demi hidup berdua
Yang karena dimabuk cinta tak lagi mendengar nasehat orang tua
Yang tak lagi peduli baik buruk halal haram benar salah
Yang demi cinta sampai harus menggadaikan agama
Yang rela menukar kasih sayang akhirat demi cinta semu di dunia
Yang….. yang…..yang semua karena cinta

Aku katakan pada kalian,

Cinta yang kalian rasakan, abadi hidup berdua yang kalian impikan,
Susah bahagia bersama yang dicitakan, di dunia sampai akhirat sana,
Yang mudah berjanji sepakat demi nama Alloh Ta’ala tak terpisah ruang dan masa,
Siap menganggung beban seberapa beratnya,
Demi cinta mengorbankan segalanya,

Semua rasa akan sirna.
Tak ada lagi cinta saat itu,
Tak ada lagi kesetiaan yang saat itu pernah dijanjikan,

Alloh ta’ala berfirman dala quran surat Abasa ayat 33 – 37:
#sŒÎ*sù ÏNuä!%y` èp¨z!$¢Á9$# ÇÌÌÈ   tPöqtƒ Ïÿtƒ âäöpRùQ$# ô`ÏB ÏmÅzr& ÇÌÍÈ   ¾ÏmÏiBé&ur ÏmÎ/r&ur ÇÌÎÈ   ¾ÏmÏFt7Ås»|¹ur ÏmŠÏ^t/ur ÇÌÏÈ   Èe@ä3Ï9 <͐öD$# öNåk÷]ÏiB 7Í´tBöqtƒ ×bù'x© ÏmŠÏZøóムÇÌÐÈ  
33. dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
34. pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
35. dari ibu dan bapaknya,
36. dari istri dan anak-anaknya.
37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.

SETIAP ORANG akan lari
Sibuk mencari keselamatan diri
Ia akan lari dari saudara, dari ibu dan ayahnya, dari istri dan anaknya


Sungguh elok kalimat Buya Hamka dalam tafsirnya:
Bagaimana orang akan mengingat anaknya dan isterinya, ayahnya atau ibunya, saudara kandung atau tirinya, kalau dia sendiri di waktu itu sedang terlibat dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawabnya dengan berdusta ? dan saudara, ayah, ibu, dan isteri dan anak-anak itu pun terlibat pula dalam sial mereka sendiri-sendiri.

Orang lainkah yang akan terkenang, padahal masalah yang dihadapi demikian beratnya dan keputusan belum jelas ?

Maka,
Di mana kekasihmu waktu itu ?
Bagaimana dengan dirimu saat itu?
Cinta yang dahulu dibanggakan, di manakah?
Bahkan aku dan kamu, kita akan saling mengkhianati janji cinta

Berkhianat ?
Iya, tidak hanya tak saling peduli bahkan kita akan saling lari menyelamatkan diri sendiri tanpa teringat dengan saudara, ibu, ayah, isteri juga anak yang selama di dunia setia menemani.

Maka,
Sadarlah dari lamunan asmara dan cinta
Jangan hidup dan mati hanya untuk cinta kecuali cinta pada Alloh Ta’ala dan carilah mahabahNya melalui ketaatan pada ajaran Rasul Muhammad shalallohu alaihi wassalam.

##############

Untukmu yang sudah berkasih halal
Yang sudah berikrar kepada Alloh untuk beribadah bersama
Yang berjanji setia di depan wali dan penghulu
Berbahagialah atas cinta yang suci
Cinta yang penuh ridho Ilahi
Salinglah berbagi semangat dalam menjalani hidup di jalur taqwa.

Untukmu para lelaki,
Jangan lemah dalam membina keluarga di jalan iman dan ibadah
Istrimu juga anakmu adalah tanggung jawabmu yang dengannya ada perhitungan amalmu

Untuk para suami,
Jangan pernah katakan pada istrimu untuk selalu bersama dan menjada di keadaan apapun juga
Jangan pernah membuai istri dengan jaminan perlindunganmu, yang menjadikanmu pelindung juga benteng bagi keluargamu SELAMANYA
Itu adalah KEBODOHAN dan KESOMBONGAN pada Alloh Ta’ala.

Tapi katakanlah dengan lembut di depan isteri dan anak-anakmu, di kala engkau memberi nasehat pada mereka dengan kasih sayang. Katakanlah:
“Wahai isteriku terkasih, aku tahu engkau sangat menyayangiku, dan engkau pun mengerti betapa tulus sayangku padamu. Kita percaya bahwa kita adalah dua insan yang saling mencinta. Namun Aku tidak seperti lelaki lain yang berjanji akan setia menjaga kekasihnya sehidup semati. Aku tidak berani bersumpah janji sehidup semati bersama kapanpun di manapun. dunia yang kita sedang hidup inilah tempat kita bersama tak terpisah kecuali kematian.”
“Istriku tercinta, ketahuilah suatu saat nanti aku akan meninggalkanmu. Pasti saat itu aku akan lari darimu. Aku meninggalkanmu sendiri. bahkan tidak hanya engkau, akupun akan lari dari saudaraku, anak-anak ku bahkan kedua orang tuaku. Engkaupun juga akan lari meninggalkan orang yang terkasih di duniamu.”
“Saat itu aku sibuk dengan urusanku sendiri. aku sibuk mencari perlindungan diriku. Aku tinggalkan yang kucinta saat ini demi keselamatanku sendiri. aku tak peduli padamu walau bagaimanapun keadaanmu saat itu. Aku hanya peduli pada diriku, nasibku, masa depanku sendiri. waktu itu aku sibuk untuk mencari keselamatan di hari peradilan Tuhanku.”
“Wahai belahan jiwaku, engkaupun akan sibuk dengan urusanmu. Maka carilah keselamatanmu sendiri dengan bekal iman dan amal ibadahmu. Di dunia kita bersama, di saat itu kita tak lagi sama peduli. Sebab itu, marilah kita bersama mengabdikan hidup ini dengan beribadah bersama, mencari ilmu bersama dan beramal shali h bersama untuk kehidupan kita di hari peradilan itu.”
“Untuk anak-anakku tersayang, keadaanmu pun sama dengan ibundamu. Aku akan tinggalkan kalian dan kalian akan saling menininggalkan aku. Jagalah diri kalian sendiri dengan iman dan beramal shaleh. Hiduplah bersama masyarakat dengan baik tetapi jangan lupa dengan diri kalian bahwa di hari perhirungan nanti kalian akan sendiri dan menjadi diri sendiri. jaga diri kalian dan mintalah petunjuk dan perlindungan hanya pada Alloh Ta’ala semata. Jangan pernah gantungkan dirimu dan nasibmu pada makhluk yang lemah dan tak berdaya sama sekali.”
“kalian isteri dan anak-anakku, kalian adalah pelita dalam hidupku di dunia dan semoga seperti itu pula di akhirat nanti. Satu pintaku pada kalian. Seandainya nanti aku harus lama di neraka dahulu karena dosa dan salahku, ketika itu aku sudah dilupakan oleh semua makhluk (na’udzubillahi min dzalika), ingatlah akan diriku. Mintakanlah keselamatan pada Alloh Ta’ala untukku agar aku segera dikeluarkan dari panas neraka menuju sejuk damainya surga. Mintalah syafaat pada Alloh Ta’ala untuk menolong diriku sehingga kita bisa berkumpul seperti keadaan kita didunia ini, bahagia bersama…selamanya”



Sendang, 14 Januari 2016