ahmadnursanto

Selasa, 29 Januari 2013

Arti Sebuah Mimpi


Arti Sebuah Mimpi

Ketika kecil, setiap orang punya impian,,,bener gak ?
Jadi dokter, jadi pilot, jadi tentara, jadi menteri ato mungkin pengen jadi presiden
Impian memang impian, manusia tak pernah dipersalahkan untuk bermimpi….
Dan justru manusia yang salah ialah yang tak pernah berani bermimpi...


Mungkin saat itu kita gak ngerti, siapa itu dokter, siapa itu pilot, siapa itu tentara, dst
Mungkin waktu itu impian hanyalah sebuah ungkapan agar tak tersisihkan dari pergaulan karena semua teman punya impian….
Atau barangkali impian tak lain hanya sekedar jawaban enteng saat ditanya bu guru, “Apa cita-citamu?” “Kamu pengen jadi Apa?”

Barangkali impian dimasa kecil adalah sesuatu yang tak bermakna…
Atau mungkin juga impian saat tu tak lain hal yang bener-bener akan diperjuangkan sepanjang hidup…

Itulah kita, begitulah impian kita, seperti itulah kita sering mengungkapkan sebuah impian

Barangkali dalam pandangan kita, menjadi mereka yang diimpikan itu sangat mulia…bisa bantu orang, hidup mewah, dihormati, disanjung ……dan  dan seterusnya

Beberapa  tahun kemudian,,,,saat ini
Terasa mimpi menjadi apa itu hanya angin lalu,,
Seringkali Potret seorang dokter, pilot, tentara, presiden ternyata tak seindah saat kita kecil

Seringkali Dokter menjadi orang yang jauh dari kehebatan, bekerja dengan tujuan dunia, kesehatan diperjual belikan , obaat hanya barang komoditas jual beli, dsb
Menteri tak seindah namanya…mereka kebanyakan justru pribadi yang hanya pandai obral janji, dunia jadi tujuannya, rakyat hanya permainan politik, dan seringkali justru mereka bagian dari lingkaran mata rantai korupsi…dsb
Presiden bukan lagi sosok mulia…serigkali hanya obral janji, dunia politik jadi orientasi,.. dst

Emang gag salah impian kayak gitu, ingin menjadi APA sah-sah saja.. tapi jangan hanya terjebak pada realitas semu tentang wujud impian…
Sebagai seorang pemimpi, calon orang tua, calon pendidik, calon pembina generasi muda, seharusnya kita merubah paradigma yang ada.. kita tak lagi bertanya pada anak atau diri sendiri “ Kamu ingin jadi APA?”…pertanyaan pokok tidak lagi mengarah pada wujud impian..
Yang lebih bijak, kita bertanya “ Kamu mau jadi orang yang BAGAIMANA?”
Melalui tanya jawab inilah kita mengarahkan supaya mereka menjadi anak yang beriman, taqwa dan sholeh.
APA dan BAGAIMANA itu beda…APA mengarah pada wujud, sementara BAGAIMANA mengarah pada makna/intisari dari wujud.
Menjadi APA  itu nggak penting, tapi jadi yang BAGAIMANA itulah yg penting….
Jadi dokter, pilot, tentara, presiden, bukan tujuan yang penting….tapi menjadi pribadi beriman, taqwa dan sholeh itulah yg musti jadi tujuan..
Jadilah dokter, dokter yg beriman, taqwa, dan sholeh.
Jadilah presiden, presiden yang beriman, taqwa dan sholeh,,,,,,,,,,,,,,,dsb

Yang pasti impian itu jangan sekedar mimpi, saaat terbangun kuta baru sadar bahwa semua itu hanya semu
Sekecil apapun impian, jadikan ia tidak hanya sebagai bunga kehidupan tetapi juga buah perjuangan yang akan selalu bertransformasi menjadi tunas-tunas kesuksesan....

Tulungagung, Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar