إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ
الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ
مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ
بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا
الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ
وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
. اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
jamaah sholat jumuah yang dirahmati Alloh,
Allah berfirman:
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا
يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja
kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqoroh: 148).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ! تُوْبُوا إِلَى رَبِّكُمْ
وَاسْتَغْفِرُوْهُ، فَإِنِّي أَتُوْبُ إِلى اللهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ كُلَّ يَوْمٍ
مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai manusia! bertobatlah kalian kepada Tuhan kalian dan mintalah
ampun kepadaNya. Sesungguhnya aku sendiri bertobat kepada Allah dan memohon
ampunanNya setiap hari Seratus kali.” HR An-Nasai dari hadis Al-Muzani radhiyallahu
‘anhu).
Seorang hamba seharusnya selalu sangat butuh untuk memohon ampun
kepada Allah, terutama di zaman seperti sekarang ini karena bermacam-macam
cobaan lantaran banyaknya dosa dan fitnah, sehingga Allah membimbingnya dalam
kehidupannya dan setelah matinya serta memperbaiki urusannya. Sesungguhnya
istighfar merupakan pintu masuk segala kebaikan dan benteng dari segala
keburukan berikut hukumannya. Maka umat ini sangat perlu beristighfar secara
terus menerus agar Allah mengangkat bencana yang menimpa umat ini, dan
menghapuskan sanksi hukuman yang akan dijatuhkan. Tidak ada yang enggan beristighfar
kecuali orang yang tidak memahami manfaatnya dan keberkahannya. Alquran dan
As-Sunnah telah banyak menjelaskan tentang keutamaan istighfar.
Diantara pintu-pintu kebaikan dan jalan-jalan ketaatan serta
sebab-sebab penghapus dosa-dosa adalah beristighfar. Dan istighfar adalah
sunnahnya para nabi dan rasul ‘alaihimus salam. Allah berfirman tentang dua
nenek moyang manusia:
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ
لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami
sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami,
niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’rof: 23).
Dan Allah berfirman tentang Nuh ‘alaihis salam:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ
بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke
rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.”
(QS. Nuuh: 28).
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman tentang Al-Kholil (Ibrahim):
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ
وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan
sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS.
Ibrahim: 41).
Allah berfirman tentang Musa:
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِأَخِي وَأَدْخِلْنَا
فِي رَحْمَتِكَ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Musa berdoa: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan
masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di
antara para penyayang.” (QS. Al-A’raf: 151).
Dan Allah berfirman:
وَظَنَّ دَاوُودُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ
فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ
“Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun
kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.” (QS. Shaad: 24).
Allah berfirman seraya memerintahkan Nabi-Nya shallallahu
‘alaihi wa sallam:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan,
tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa)
orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19).
Diantara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
banyak beristighfar padahal Allah telah mengampuni bagi beliau dosa beliau yang
telah lalu maupun yang akan datang. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma ia
berkata:
رَبِّ اغْفِرْ
لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ تَوَّابُ رَحِيْمٌ”
“Kami menghitung dalam satu majelis seratus kali Rasulullah
berucap: “Ya Allah ampuni aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha
penerima taubat dan maha penyayang.” (HR Abu Dawud dan At-Thirmidzi, dan ia
berkata : Hadits hasan shahih).
Dan dari Aisyah ia berkata: “Rasulullah sebelum meninggalnya
banyak mengucapkan:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغِفِرُ اللهَ
وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
“(Aku mensucikan Allah dan memujiNya, Aku beristighfar kepadaNya
dan bertaubat kepadaNya) (HR Al-Bukhari dan Muslim).”
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia
berkata : Aku tidak pernah melihat seorangpun yang lebih banyak dari pada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mengucapkan:
أَسْتَغِفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
“Aku beristighfar kepada-Nya dan bertaubat kepada-Nya.” (HR. An-Nasaai).
Dan Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam setelah
salam dari sholat beliau berkata. “Astaghfirullah” (Aku memohon ampunan Allah)
sebanyak tiga kali” (HR. Muslim dari Tsauban), lalu setelah itu Nabi
mengucapkan dzikir yang disyari’atkan setelah sholat.
Istighfar merupakan kebiasaan orang-orang shalih dan amal
orang-orang baik yang bertakwa, serta merupakan syi’ar kaum mukminin. Allah
berfirman tentang mereka :
الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا
فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (16) الصَّابِرِينَ
وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ
بِالْأَسْحَارِ
“(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami
telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa
neraka, (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang
menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.”
(QS. Ali-‘Imron: 16-17).
Dan Allah berfirman:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ
ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ
يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ
يَعْلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari
pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui.” (QS. Ali-Imron: 135).
Ibnu Rojab rahimahullah berkata, “Adapun beristighfar dari
dosa-dosa adalah adalah memohon ampunan, dan seorang hamba sangat membutuhkan
ampunan Allah, karena ia berdosa siang dan malam, dan telah berulang-ulang
dalam Alquran penyebutan taubat dan istighfar dan perintah untuk melakukan
keduanya serta motivasi untuk melakukannya”
Dan memohon ampunan kepada Rabb Jalla wa ‘Ala maka
Allah menjanjikan untuk mengabulkan dan memberi ampunan.
Dan disyari’atkan seorang hamba memohon ampunan untuk dosa
tertentu berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يَا رَبِّ إِنِّي عَمِلْتُ ذَنْبًا فَاغْفِرْ لِي،
فَقَالَ اللهُ : عَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ ربّاً يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ
بِهِ قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي
“Sesungguhnya seorang hamba berbuat suatu dosa, maka ia berkata :
Ya Rabbku sesungguhnya aku melakukan suatu dosa maka ampunilah aku. Maka Allah
berkata, “Hamba-Ku tahu bahwasanya ia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan
menghukum karena dosa, maka sungguh aku telah mengampuni hamba-Ku.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah).
Sebagaimana juga disyari’atkan agar seorang hamba memohon ampunan
(maghfiroh) secara mutlak yaitu dengan berkata,
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
“Ya Allah ampuni aku dan rahmatilah aku.”
Allah berfirman:
وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ
الرَّاحِمِينَ
Dan katakanlah: “Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan
Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik.” (QS. Al-Mukminun: 118).
Sebagaiman disyari’atkan bagi seorang hamba untuk memohon dari
Robnya ampunan bagi seluruh dosa-dosanya apa yang ia ketahui dana yang ia tidak
ketahui dari dosa-dosanya tersebut. Karena banyak dari dosa yang ia tidak ada
yang mengetahuinya kecuali Allah sementara hamba dihukum karenanya.
Dan berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihin wa sallam:
“Kesyirikan pada umat ini
lebih samar daripada rayapan semut”. Maka Abu Bakar radhiallahu ‘anhu berkata,
“Bagaimana cara selamat darinya wahai
Rasulullah?”
Nabi berkata, “Hendaknya engkau berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ
بِكَ شَيْئًا وَأَنَا أَعْلَمُهُ وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنَ الذَّنْبِ الَّذِي لاَ
أَعْلَمُ
“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari berbuat syirik apapun
kepadaMu yang aku mengetahuinya dan aku memohon ampunan kepadaMu dari dosa yang
aku tidak mengetahuinya.” (HR. Ibnu Hibban dari hadits Abu Bakar, dan Ahmad
dari hadits Abu Musa).
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ
مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ
لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa yang selalu beristighfar, maka Allah menjadikan
baginya pada setiap kesempitan suatu solusi, dan setiap keprihatinan suatu
jalan keluar, dan Allah memberinya rezeki dari jalan yang tak terduga.” (HR.
Abu Dawud).
Telah datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
sabda-sabda beliau yang terjaga yang penuh berkah tentang Istighfar, dimana
istighfar mendatangkan pahala yang besar. Antara lain sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam:
مَنْ قَالَ: أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا
إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ غُفِرَ لَهُ وَإِنْ
كَانَ قَدْ فَرَّ مِنَ الزَّحْفِ
“Barangsiapa mengucapkan kalimat : Aku memohon ampun kepada Allah
Yang tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Hidup dan Yang
Mengayomi. Aku bertobat kepadaNya, maka diampuni dosa-dosanya meskipun ia
pernah lari dari barisan perang”. (HR Abu Dawud dan At-Turmuzi dan Al-Hakim).
Dari Abi Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِله إِلا هوَ
الحيَّ القيومَ وأتوبُ إِليهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
“Barangsiapa berucap ketika hendak menuju tempat tidurnya, “Aku
memohon ampun kepada Allah Yang tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia
Yang Maha Hidup dan Yang Mengayomi. Aku bertobat kepadaNya tiga kali, maka
Allah ampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di laut .” (HR. At-Turmuzi).
Disebutkan dalam hadis pula:
أستغفر الله الذي لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب
إليه ثلاث مرات
“Barangsiapa yang berzikir sebelum terbitnya fajar hari Jum’at,
“Aku memohon ampun kepada Allah Yang tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali
Dia Yang Maha Hidup dan Yang Mengayomi. Aku bertobat kepadaNya Tiga kali, maka
diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di laut”.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, aku
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
AllahSubhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا ابنَ آدمَ إِنَّك لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ
عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِي
“Wahai anak Adam, Andaikata dosa-dosamu telah mencapai setinggi
langit lalu maku meminta ampun kepadaKu, Akupun mengampunimu tanpa
mempedulikan.” (HR. Turmuzi. Dikatakannya sebagai hadis hasan).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا
لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ
اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
Firman Allah:
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ
ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Barangsiapa yang melakukan suatu kejahatan atau berbuat aniaya
terhadap dirinya sendiri lalu memohon ampun kepada Allah, niscaya ia dapatkan
Allah Maha Pengampun dan Maha Pemurah.” (QS. An-Nisaa: 110).
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ
هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ
الرَّاحِمِيْنَ.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ
تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن
يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ
عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ
بِالصَّلاَوَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ
وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا
يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِيءُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا
يَنْبَغِي لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.ألَّلهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ.
.اَللَّهُمَّ
أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً
وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِين. اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَاننَاَ الْمُسلِمِين وَ المُجَاهِدِينَ
فِي فِلِسْطِين. اللَّهُمَّ ثَبِّتْ إِيمَانَهُمْ وَ أَنْزِلِ
السَّكِينَةَ عَلَى قُلُوبِهِم وَ وَحِّدْ صُفُوفَهُمْ. اللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ
واليَهُـودَ والنَّصَارَى. اللَّهُمَّ يَا اللّـه يَا اللّـه يَا اللّـه
إِهزِمهُم وَانصُرناَ عَلَيهِم. اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِينَ عَلَى أَعْدَائِنَا
أَعْدَاءَ الدِّين. اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا
فِى الأمُوُرِ كُلِّهَا وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الأخِرَةِ.رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا
يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ
بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.