A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
1. Arti
Filsafat
Perkataan Filsafat berasal dari bahasa Arab falsafah
yang berasal dari bahasa Yunani, philosophia yang berarti philos
berarti cinta, suka (loving), dan sophia berarti pengetahuan,
hikmah (wisdom). Jadi philosophia berarti cinta kepada
kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran.[1]
Jadi pengertian Falsafah yang berasal dari bahasa Yunani kuno adalah
cinta akan hikmah.[2] Sedangkan
menurut ahli dinyatakan bahwa filsafat adalah berfikir menurut tata tertib
(logika) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma maupun agama) dan
dengan sedalam-dalamnya, sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan.[3]
Pengertian filsafat menurut para tokoh:
a. Plato
(427 SM - 347 SM) seorang filosuf Yunani yang termasyhur murid Socrates dan
guru Aristoteles, mengatakan Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang
ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
b. Aristoteles
(384 SM – 322 SM) mengatakan Filsafat adalah ilmu pengetahuan yyang meliputi
kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika,
etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas
segala benda).
c. Marcus
Tullius Cicero (106 SM – 43 SM) politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan
Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang Maha Agung dan usaha-usaha
untuk mencapainya.
d. Al-Farabi
(Meninggal 950M), Filsuf muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan bahwa
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki
hakikat yang sebenarnya.
e. Fuad
Hasan, guru besar psikologi UI, menyimpulkan Filsafat adalah suatu ikhtiar
untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya
suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan penjajakan yang radikal itu
filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.
f. Hasbullah
Bakry merumuskan ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai
oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai
pengetahuan itu.
Setelah mempelajari rumusan-rumusan tersebut di atas
dapatlah disimpulkan bahwa:
a. Filsafat
adalah ilmu istimewa yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat
dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah-masalah tersebut di luar
jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
b. Filsafat
adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau
mendalami secara radikal dan integral serta sistematis hakikat sarwa yang ada,
yaitu hakikat Tuhan, hakikat alam semesta, dan hakikat manusia serta sikap
manusia sebagai konsekuensi dari paham tersebut.
2. Filsafat
Islam dan Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan Islam adalah usaha mencari
asas-asas fundamental pendidikan Islam.[4]
Filsafat Pendidikan Islam juga bisa diartikan sebagai studi tentang pandangan
filosofis dari sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah-masalah
dalam kependidikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan manusia muslim dan umat Islam. Disamping itu Filsafat Pendidikan
Islam juga merupakan studi tentang penggunaan dan penerapan metode dan system
filsafat Islam dalam memecahkan problematika pendidikan umat Islam, dan
selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan
pendidikan umat Islam.[5]
B. Tujuan dan Manfaat Filsafat Pendidikan Islam
Tujuan dan Manfaat Filsafat Ilmu antara lain[6]:
1. Mendalami
unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber,
hakikat dan tujuan ilmu.
2. Memahami
sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu di berbagai bidang,
sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis.
3. Menjadi
pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan
tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah.
4. Mendorong
para calon ilmuan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya.
5. Mempertegas
bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada
pertentangan.
Sedangkan Tujuan dan Manfaat Filsafat Pendidikan
Islam adalah:[7]
1. Memberi
kesempatan kepada setiap pendidik untuk membiasakan diri mengadakan perenungan
mendalam, atau teori, betapapun kurang atau belum sempurnanya teori tersebut.
2. Akan
memberikan pengertian yang mendalam akan problem esensial dan dasar
pertimbangan mana yang harus kita gunakan dalam menyelesaikan problem
pendidikan.
3. Membiasakan
para pendidik dan guru agar mengutamakan berfikir kritis dan reflektif dalam
menyelesaikan problem-problem kehidupan dan penghidupan manusia terutama
problem yang mendasar dalam pendidikan.
4. Bahwa
berdasar atas kenyataan keragaman aliran-aliran filsafat pendidikan, dalam
pengertian betapa banyak pandangan tentang dasar-dasar dan tujuan pendidikan,
maka dituntut kepada pendidik untuk meninjau segala perbedaan tersebut secara
kritis, reflektif, bebas dan terbuka.
5. Membantu
para perancang dan pelaksan pendidikan dalam membentuk pemikiran yang benar
terhadap proses pendidikan.
6. Memberi
dasar bagi pengkajian pendidikan secara umum dan khusus.
7. Menjadi
dasar penilaian pendidikan secara menyeluruh.
8. Memberi
sandaran intelektual, bimbingan bagi pelaksana pendidikan untuk menghadapi
tantangan yang muncul dalam bidang pendidikan, sebagai jawaban dari setiap
permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan.
9. Memberikan
pendalaman pemikiran tentang pendidikan hubungannya dengan faktor-faktor
spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik dan berbagai kehidupan lainnya.
C. Ruang Lingkup Kajian Filsafat Pendidikan Islam
Ruang lingkup kajian Filsafat Pendidikan Islam
adalah dalam bidang-bidang berikut:[8]
1. Cosmologi
Suatu pemikiran dalam permasalahan yang berhubungan
dengan alam semesta, ruang dan waktu, kenyataan hidup manusia sebagai ciptaan
Tuha, serta proses kejadian dan perkembangan hidup manusia di alam nyata.
2. Ontologi
Suatu pemikiran tentang asal usul kejadian alam
semesta, dari mana dan ke arah mana proses kejadiannya. Pemikiran ontologis
akhirnya akan menentukan suatu kekuatan yang menciptakan alam semesta ini,
apakah penciptanya itu satu zat (Monoisme) ataukah dua zat (Dualisme) atau
banyak zat (Pluralisme).
3. Philosophy of Mind
Pemikiran filosofis tentang jiwa dan bagaimana
hubungannya dengan jasmani serta bagaimana tentang kebebasan berkehendak dari
manusia (freewill)
4. Epistemologi
Pemikiran tentang apa dan bagaimana sumber
pengetahuan manusia diperoleh, apakah dari akal pikiran (aliran Rasionalisme)
atau dari pengalaman panca indera (aliran Empirisme) atau dari ide-ide (aliran
Idialisme) atau dari Tuhan (aliran Theologisme). Selain itu juga pemikiran
tentang validitas pengetahuan manusia, artinya sampai dimana kebenaran
pengetahuan kita.
5. Aksiologi
Suatu pemikiran tentang masalah nilai-nilai termasuk
nilai-nilai dari Tuhan. Misalnya nilai moral, nilai agama, nilai keindahan
(estetika)
Dengan
demikian Filsafat Pendidikan Islam mempunyai sasaran pembahasan tentang hakikat
permasalahan pendidikan yang bersumberkan ajaran Islam, maka pola dan sistem
berfikir serta ruang lingkup permasalahan yang dibahas harus bertitik tolak
dari pandangan Islam.
D. Metodologi Studi Filsafat Pendidikan Islam
Hampir seluruh disiplin keilmuan dalam memberikan
atau dalam proses belajar mengajarnya menggunakan metode bagaimana suatu
penyelidikan filsafat dilakukan dari sudut pandang serta obyek material apa
yang akan diselidiki akan menentukan metode apa yang akan dan cocok dipakai.
Tepat dan tidaknya metode yang dipergunakan akan menentukan kebersilan
penyelidikan kefilsafatan tersebut.
Berkaitan dengan itu, maka menurut Jalaluddin dan
Usman Said adalah pada garis besarnya ada dua metode pokok dalam mempelajari
Filsafat Pendidikan Islam.
1. Pendekatan
terhadap Wahyu
2. Pendekatan
terhadap Sejarah[9]
Pendekatan wahyu merupakan pendekatan dalam mengkaji
konsep-konsep wahyu secara filosofis dan analisis, sedangkan pendekatan sejarah
dilakukan melalui pengkajian hasil pemikiran ulama (cendekiawan) Islam dimasa
silam.[10]
Zuhairini dkk, mengatakan bahwa, Filsafat Pendidikan
Islam dalam memecahkan problem pendidikan Islam dapat menggunakan metode-metode
antara lain:[11]
1. Metode
Spekulatif dan Komtemplatif
Dalam sistem filsafat Islam disebut tafakkur. Baik
komtemplatif maupun tafakkur adalah berfikir secara mendalam dan dalam situasi
yang tenang, sunyi untuk mendapatkan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang
dipikirkan.[12]
2. Pendekatan
Normatif
Maksudnya adalah mencari dan menetapkan
aturan-aturan dalam kehidupan nyata dalam filsafat Islam bisa disebut sebagai
pendekatan syar’iyyah, yaitu mencari ketentuan dan menetapkan ketentuan tentang
apa yang boleh dan yang tidak boleh menurut syari’at Islam.[13]
3. Pendekatan
Analisa Konsep
Disebut juga analisa bahasa analisa. Konsep (analisa
bahasa) dan bahasa dari nash-nash Al-Qur’an maupun hadis nabi.[14]
4. Pendekatan
Historis
Pendekatan ini dilakukan dengan cara mengambil
pelajaran dari peristiwa dan kejadian masa lalu.[15]
5. Pendekatan
Ilmiah
Merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari pola
berfikir rasional, empiris dan eksperimental yang telah berkembang pada masa
jayanya filsafat dalam Islam.[16]
6. Pendekatan
Komprehensif dan Terpadu
Pendekatan ini memadukan antara sumber Naqli, Aqli
dan Imani sebagaimana yang nampak
dikembangkan oleh Al-Ghazali.[17]
[1] Abdul Aziz, Filsafat
Pendidikan Islam, (Surabaya: eLKAF, 2006 ), 2
[2] Omar Muhammad Al-Taumy
Al-Syaibani, Filsafat Al-Tarbiyah Al-Islamiyah, Terjemahan Hasan
Langgulung, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, Cet. I,
1979), 25
[3] Harun Nasution, Filsafat
Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, Cet. VI, 1989), 3
[4] Abdul Munir Mulkhan, Paradigma
Intelektual Muslim, Pengantar Filosofis Pendidikan Islam dan Dakwah, (Yogyakarta:
Sipres, Cet. I, 1993), 69
[5]
Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
Cet. I, 1982), 128
[6] Amsal Bakhtiar, Filsafat
Ilmu, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), 20
[7] Ali Saifullah H. A, Antara
Filsafat dan Pendidikan, Pengantar Filsafat (Surabaya: Nasional), 140
[8] Abdul Aziz, Filsafat
Pendidikan Islam…, 12-13
[9] Jalaluddin dan usman said, Filsafat
Pendidikan Islam Konsep dan Perkembangan Pemikirannya, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, Cet. I, 1994), 28
[10] Ibid…
[11] Zuhairini, dkk, Filsafat
Pendidikan Islam…, 131
[12] Zuhairini, dkk, Filsafat
Pendidikan Islam…, 131
[13] Ibid…, 132
[14] Ibid…
[15] Ibid…,133
[16] Ibid…
[17] Ibid…, 134
Tidak ada komentar:
Posting Komentar