ahmadnursanto

Rabu, 18 November 2015

“Pray for Paris” untuk apa ??


Gegap gempita kota dengan menara Epil yang dijuluki “kota mode” seketika mati. Setidaknya 7 titik bom mematikan lebih 150 orang. Air mata mengalir, sumpah sumpah serapah keluar dari mulut gelandangan sampai pemimpin para negri-negri, derai tangis menyesali hilangnya nyawa negri “ayam jantan”.
Tak butuh waktu lama, ini kata dunia :”ini ulah teroris (baca: muslim)”
Presiden dunia (termasuk Bpk. Jokowi) mengutuk aksi teror itu. Berjuta karangan bunga dikirim ke Paris,,, dunia larut dalam duka…
Tak butuh waktu lama, beranda FB penuh status “Pray for Paris” diiring doa. Facebook merespon dengan peduli paris dengan ajakan mengganti profil berlatar bendera Prancis.
Banyak Muslim mengutuk pelaku dan berduka atas nama Paris.
Padahal cuman 150.
Tapi angka itu besar nilainya di Paris dan tak berharga di Suriah, Palestina, Iraq, Afganistan, Burma, dan negri-negri lain dimana hampir tiap hari lebih besar angka itu dipakai menghitung korban kekejaman kaum kafirin.
Bagi muslim yang latah dengan peristiwa ini, yuk berfikir: “Pray for Paris” itu untuk apa ?
1. Pray = berdoa. Berdoa untuk siapa, buat apa ?? kalau doa itu maksudnya mendoakan para korban supaya dapat tempat yang layak di akhirat, jelas ini haram. Dalilnya Quran Surat At Taubah (9) ayat 131: “Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” Meski mereka mati di dzalimi, tapi mereka bukan muslim, mereka tetap kaum kafirin, tak layak mendapat doa keselamatan sekalipun telah tiada.
2. kalau “Pray for Paris” itu maksudnya simpatik kemanusiaan, Itu sih sah sah saja. Tapi biar adil kayaknya tiap hari perlu kita buat “Pray for Suriah, Palestin, Gaza“ dsb.
3. kalau “Pray for Paris” itu maksudnya mendoakan pemulihan keamanan di Paris, itu sih boleh. Tapi jangan lupa nasihat Syaikh At Thuraifi (ulama Timur Tengah): “Di antara tanda nifak (munafik) adalah sikap peduli terhadap permasalahan non-muslim dan berputus asa (tidak peduli) terkait permasalahan kaum Muslimin.” … jadi hitunglah berapa banding berapa peduli pada Paris dengan doa yang dimintakan untuk keselamatan Kaum Muslim yang sedang dibantai oleh kaum non-muslim.
4. kalau “Pray for Paris” itu maksudnya berdoa supaya masalah di paris tidak berkepanjangan, ini saya setuju. Ingat, berapa juta Muslim terbunuh pasca kejadian 11 september New york. Berdalih memburu pelaku teror jadi kedok membunuh jutaan Muslim. Kita layak meminta Tolong pada Alloah Ta’ala agar kejadian paris tidak menjadi alasan untuk membantai kaum muslimin lain yang ada di berbagai negri terutama Suriah, dimana prancis termasuk pendukung basar asad yang menjadi teror suriah.
Pada akhirnya,
Kalau “pray for paris” itu jadi bahan trending topik ya biarlah orang lain sja yg lakukan. Kita lebih selamat untuk diam, mengikuti dari jauh, tak perlu bersuara apalagi ikutan mengutuk –Muslim.
Toh pada akhrirnya “pray untuk paris” lebih bersifat duniawi.
Kita perbanyak saja “Pray” “Pray” kita untuk saudara-saudara kita yang menemui syahid supaya diterima dan diampuni dosanya, yang masih berada di bawah ancaman kematian kita doakan supaya dapat keteguhan iman dan bagi kaum muslimin seluruhnya kita doakan ampunan baik yang masih hidup terlebihh yang sudah meninggal dunia dan berharap kita dikumpulkan bersama saudara muslim di surga kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar