Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya
tuntutan kepada setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana
seharusnya mengajar. Dengan kata lain, setiap guru dituntut untuk memiliki
kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar jika, guru paling
tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis berbagai metode belajar
mengajar serta hubungannya dengan belajar disamping kemampuan - kemampuan lain
yang menunjang.
Bertolak dan bermuara pada kebutuhan sebagai guru, maka makalah ini di
sajikan tentang berbagai metode belajar mengajar agar mampu melaksanakan tugas
utama guru yaitu mengajar. Apabila telah memiliki kemampuan dalam penguasaan
penggunaan metode pembelajaran IPS secara mendalam. Pengajaran IPS pada
pendidikan dasar menengah dengan cara mengenalkan masalah – masalah social
melalui pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi dan
memecahkan masalah social tersebut. Sesuai dengan karakteristik anak SD dan
seusianya, metode ceramah akan menyebabkan siswa bersikap pasif dan tentunya
menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Oleh karena itu, guru di harapkan
mampu menguasai metode – metode yang cocok untuk pembelajaran IPS agar siswa
lebih tertarik pada peljaran tersebut. Banyak sekali teori – teori yang
menjelaskan tentang metode untuk pembelajaran, namun kita belum mengetahui
metode apa yang baik dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran Pendidikan
IPS khususnya di SD.
A.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana metode
pembelajaran Pendidikan IPS SD ?
2.
Bagaimana macam – macam
metode pembelajaran IPS SD ?
B.
Tujuan
1.
Mengetahui metode
pembelajaran Pendidikan IPS SD
2.
Mengetahui macam – macam
metode pembelajaran IPS SD
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metode
Pembelajaran
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “Methodos” yang berarti cara
berani atau cara berjalan yang di tempuh. Menurut Winarno Surakhmad, metode adalah
cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan ( 1976 :
74 ). Sedangkan pengertian pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut
Nursid Suaatmadja, metode pembelajaran adalah suatu cara yang fungsinya
merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan ( 1984 : 95 ). Menurut S Hamid
Hasan, metode pengajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan
kesempatan seluas – luasnya kepada siswa dalam belajar ( 1992 : 4).
Dari dua pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa metode pengajaran IPS
itu adalah suatu cara yang digunakan oleh guru agar siswa dapat belajar seluas
– luasnya dalam rangka mencapai tujuan pengajaran secara efektif. Didalam
proses belajar mengajara di perlukan suatu metode yang sesuaidengan situasi dan
kondisi yang ada. Metode pembelajaran seharusnya tepat guna yaitu mampu
memfunfsikan si anak didik untuk belajar sendiri sesuai dengan Student Active
Learning (SAL).
B.
Macam – macam metode
Metode – metode untuk mata pelajaran IPS cukup beraneka ragam.
Keanekaragaman meliputi klasifikasi maupun penamaan suatu metode bahkan juga
tingkat daya guna dan hasil guna suatu metode. Secara garis besar, metode
pembelajaran IPS antara lain :
1.
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu bentuk
pengajaran dimana dosen atau guru mengalihkan informasi kepada
sekelompok besar atau siswa dengan cara yang terutama bersifat verbal.
Metode ceramah ini lebih tepat digunakan bila proses pembelajaran
memiliki kondisi sebagai berikut:
a.
Tujuan dasar pembelajaran
adalah menyampaikan informasi baru.
b.
Isi pembelajaran bersifat
langka, misalnya berupa penemuan baru.
c.
Isi pelajaran harus
diorganisasikan dan disajikan dalam sebuah cara khusus keompok tertentu.
d.
Membangkitkan minat terhadap
pelajaran.
e.
Isi pelajaran tidak diingat
dalam waktu yang lama.
f.
Sebagai pengantar
penggunaan metode yang lain dan pengarah penyelesaian tugas mengajar.
2.
Metode Tanya Jawab
Pertanyaan dapat dilihat dari beberapa model belajar – mengajar. Baik itu
metode cermah,diskusi kerja kelompok atau metode yang lainnya. Metode Tanya
jawab adalah sebagai format interaksi antara guru dan siswa melalui kegiatan
bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respons lisan, sehingga
dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa.
Tujuan pemakaian
metode tanya jawab yaitu sebagai berikut:
a.
Mengecek pemehaman siswa
sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran.
b.
Membimbing para siswa untuk
memperoleh suatu ketrampilan yang kognitif maupun sosial.
c.
Memberikan rasa aman kepada
siswa melalui pertanyaan yang dipastikan menjawabnya.
d.
Mendorong siswa untuk
melakukan penemuan (inquiri) dalam memperjelas suatu masalah.
e.
Membimbing dan mengarahkan
jalannya diskusi kelas.
3.
Metode Diskusi atau metode
Musyawarah
Metode diskusi dalam pengajaran IPS yaitu suatu cara penyajian materi
pelajaran dimana siswa dibedakan kepada suatu masalah, baik berupa pertanyaan
maupun berupa pertanyaan yang bersifat problemik untuk dibahas atau dipecahkan
oleh siswa secara bersama – sama.
Kelebihan metode diskusi yakni :
a.
Dapat menggarap kreativitas
dan aktivitas siswa dalam proses belajar
b.
Siswa dapat mengeluarkan
pendapat, sikap, dan aspirasi secara bebas dalam rangka mengembangkan sikap
demokratis.
c.
Hasil diskusi (pemikiran
bersama) lebih baik bila dibandingkan dengan pendapat sendiri
Sedangkan kelemahan dari metode diskusi yaitu:
a.
Tidak mudah menentukan atau
mencari masalah yang akan didiskusikan.
b.
Pembicaraan sering
didominasi oleh siswa tertentu.
c.
Diskusi lebih banyak
memerlukan waktu.
d.
Bila kegiatan ini tidak
terarah, maka pembahasan masalah sering mengembang (tidak tuntas).
4.
Metode Penugasan (
pemberian tugas )
Metode pemberian tugas dapat disamakan dengan metode resitasi (recitation
method). Dimana metode resitasi ini bersama dengan metode ceramah, merupakan
dua metode yang paling tua, yang digunakan oleh guru yang bekerja dengan
kelompok – kelompok siswa. (Hyman, 1974 : 189). Metode penugasan dalam
pengajaran IPS adalah suatu penyajian bahan pembelajaran dimana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan memberikan laporan
sebagai hasil tugas yang dikerjakan. Metode ini mengacu kepada penerapan unsur
– unsur “ Learning by doing”
Adapun kelebihan dari metode penugasan ini yaitu :
a.
Relevan dengan prinsip cara
belajar siswa aktif (CBSA)
b.
Dapat mengembangkan sifat
kemandirian pada diri siswa
c.
Dapat memperdalam materi
pembelajaran
d.
Dapat merangsang gairah
belajar siswa
e.
Dapat mengembangkan
kreativitas melatih rasa tanggung jawab pada diri siswa
f.
Dapat mengembangkan
kreativitas dan aktivitas siswa.
Adapun kelemahan dari metode ini yaitu :
a.
Kadang – kadang tidak
terjadi ke relevanan antara tugas dengan materi yang dipelajari.
b.
Kurang adanya balikan bagi
guru.
c.
Pengerjaan tugas kurang
kontrol bila dilaksanakan di luar jam pelajaran.
5.
Metode Kerja Kelompok
Kerja kelompok merupakan salah satu metode belajar mengajar yang memiliki
kadar CBSA yang tinggi. Metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai format
belajar mengajar yang menitik beratkan kepada interaksi antara anggota yang
satu dengan anggota yank lain dalam satu kelompok guna menyelesaikan tugas –
tugas secara bersama – sama.
Adapun tujuan dari pengguanaan metode kerja kelompok yaitu :
a. Memupuk kemauan dan kemampuan berkerja sama bagi siswa.
b.Untuk
meningkatkan keterlibatan sosial emosional siswa.
c. Untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap PBM.
Peranan guru dalam pelaksanaan kerja kelompok
a.
Sebagai pengelola,
mengorganisir dan mengatur tempat duduk siswa.
b.
Sebagai pengamat, pengenal
dan membantu siswa jika diperlukan.
c.
Sebagai pemberi saran dan
penilai.
6.
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi yaitu merupakan format belajar mengajar yang secara
sengaja, menunjukan atau memperagakan tindakan, proses atau prosedur yang
dilakukan oleh guru atau orang lain kepada seluruh atau sebagian siswa.
Kelebihan dari metode demonstrasi yaitu:
a.
Dapat memberikan gambaran
kongkrit.
b.
Siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung.
c.
Dapat memusatkan perhatian
siswa dalam proses pembelajaran.
d.
Dapat merangsang siswa
untuk mengajukan pertanyaan baru.
Kekurangannya atau kelemahan dari metode demonstrasi yaitu
a.
Memerlukan persiapan yang matang.
b.
Menurut peralatan yang
mengacu untuk semua siswa.
c.
Menentukan kegiatan
lanjutan (follow up).
7.
Metode Karyawisata
Merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dimana siswa dibawa ke suatu
objek di luar kelas untuk mempelajari suatu masalah yang berhubungan dengan
materi pelajaran.
Kelebihan metode karyawisata yaitu :
a.
Siswa akan memperoleh
pengalaman langsung.
b.
Dapat meningkatkan minat
perhatian siswa dalam mempelajari sesuatu.
c.
Dapat memperkaya dan
menyempurnakan pengetahuan yang diperoleh siswa dalam kelas.
8.
Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan format interaksi belajar mengajar dalam
pengajaran IPS yang didalamnya menampakkan adanya perilaku pura – pura dari
orang yang terlibat dalam proses pembelajaran.
Keuntungan dari pengguanaan metode simulasi yaitu :
a.
Dapat menciptakan
kesenangan dan kegembiraan pada diri siswa dalam proses pembelajaran.
b.
Dapat mengurangi
keabstrakan pada diri siswa dalam proses pembelajaran.
c.
Dapat memberikan pengarahan
dan petunjuk sederhana dalam proses pembelajaran.
d.
Dapat melatih siswa berfikr
secara kritis.
Adapun kelemahan dari penggunaan metode simulasi :
a.
Memerlukan waktu relatif
lebih lama dan biaya yang relatif mahal.
b.
Memerlukan sistem
pengelompokan yang cakap luwes dan kompleks
c.
Banyak menuntut imajinasi
dan improfisasi guru dan siswa dalam pelaksanaannya
d.
Sulit bagi siswa berperan
sesuai dengan peranan tokoh yang dimainkan
9.
Metode Inquiri dan
Discovery ( mencari dan menemukan )
Metode penemuan ( discovery methode) sebagai prosedur yang menekankan
belajar secara individual, manipulasi objek atau pengaturan atau pengondisian
objek, dan eksperimentasi lain oleh siswa sebelum generalisasi atau penarikan
kesimpulan dibuat.
10. Bermain Peran ( role playing )
Bermain adalah sebuah proses belajar melalui bermain peran yang dapat
mengembangkan pemahaman, dan identifikasi terhadap nilai. Siswa dalam bermain
peran menempatkan diri pada posisi orang lain, apabila ia memenghayati peran
itu, ia akan memahami tidak saja apa yang telah dilakukan orang tersebut. Dalam
bermain peran dituntut siswa yang berkualitas, yang diharapkan mampu menghayati
posisi yang diinginkan. Siswa harus mengetahui dan memahami terlebih
dahuluinformasi tentang tujuan dan peran yang akan dimainkan, untuk itu perlu
didiskusikan dulu dengan antar anggota kelompok untuk membangun simpati
terhadap suatu nilai, yaitu nilai – nilai yang sudah dinyatakan secara lebih
spesifik.
11. Social Drama ( socio drama)
Drama sosial merupakan bermain peran yang berhubungan dengan isu sosial
yang disebut dengan Joyce and Well (1980 ; 254) dengan istilah interpersonal
conflict. Drama sosial hanya membatasi diri dari pada permasalahan yang
berkenaan dengan aspeksosial masyarakat.
Permasalahan yang mungkin muncul antara siswa setelah suatu sosial akan
sama halnya dengan apa yang sudah dikemukakandalam bermain peran. Oleh karena
itu, selain aspek positif yang tercapai dalam penanamannilai melalui drama
sosial, guru harus berupaya untuk menghilangkan aspek negatif yang mungkin terjadi
diantara siswa yang memegang peranan tersebut
BAB III
KESIMPULAN
1.
Metode pembelajaran adalah
suatu cara yang digunakan oleh guru agar siswa dapat belajar seluas-luasnya
dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran secara efektif.
2.
Secara garis besarnya
metode pembelajaran IPS itu antara lain :
a.
Metode ceramah
b.
Metode tanya jawab
c.
Metode diskusi
d.
Metode kerja kelompok
e.
Metode demonstrasi
f.
Metode karyawisata
g.
Metode simulasi
h.
Metode Inquiry dan
Discovery
i.
Metode bermain peran ( Role
Playing )
j.
Metode sosial drama
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar,
Jakarta: Rineka Cipta,. 2002.
http://de-referencia.blogspot.com/2010/01/jenis-bentuk-belajar-menurut-van.html.
http://syaifworld.blogspot.com/2009/11/efisiensi-dan-efektifitas-belajar.html.
Ismail. 2003. Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran), Modul
Diklat Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika.
Jakarta: Direktorat PLP.
Rahmadi Widdiharto. 2006. Model-model Pembelajaran Matematika.
Makalah diklat guru pengembang matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika.
Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran (untuk
membantu memecahkan problematika belajar dan mengajar), Bandung: CV
Alfabeta, 2005.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatanf Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.
Wahab,Rohmat
dan Solehuddin.1999.Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar